Thursday, March 17, 2011

FREUD SAYS 2


by : Ifadah yang Chantik  on Sunday, March 13, 2011 at 12:27pm
“ Kamu Egois!!!”


Masih ingatkah kamu dengan tulisanku sebelumnya yang berjudul Freud Says I??? Nah, ini bagian kedua yang tidak kalah pentingnya. Sekedar merefresh kembali sebelum kita bahas bagian II ini, menurut Freud perilaku manuasi dimunculkan oleh drive – drive internal yang terdiri dari id, ego dan superego yang saling berperang. Nah, dalam proses tersebut pastinya satu bagian dengan yang lainnya tidak mau terkalahkan bukan??? Untuk itu baca deskripsiku berikut ini.

Secara fisiologis manusia dilengkapi dengan ‘antibodi’ yaitu suatu sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yang berfungsi melindungi tubuh dari virus maupun bakteri yang bisa menyebabkan sakit. Nah, secara psikologis manusia juga dilengkapi dengan suatu mekanisme pertahanan yang biasa disebut sebagai ‘The Mechanism Of Defence’ yang dapat membantu melunakkan kekecewaan atau menyesuaikan diri terhadap tekanan-tekanan hidup yang sedang kita hadapi.

Sering tidak kita sadari, saat berada di zona konflik ego kita merajai. Keakuan yang begitu dashyat menguasai diri kita. Kita merasa tidak ada yang mengerti kita. Alhasil, kita merasa sendiri dalam menghadapi masalah dan tidak ada yang memuaskan kita apapun solusinya. Ketahuilah, bahwa bukan lingkungan tidak mengerti kondisi yang kita hadapi, tetapi pada prinsipnya pertentangan id, ego dan superego sedang saling melemahkan mengusai alam bawah sadar kita. Kondisi demikian membuat mental kita berada di zona abu – abu alias tidak tau apa yang kita inginkan, kita terjebak dalam kebingungan dan keraguan untuk brranjak dari situasi yang kurang menyangkan itu. Dalam situasi mental seperti ini, berbagai cara kita lakukan untuk mempertahankan ego ideal kita yang notabenya masih kamuflase karena masih terbaurkan dengan konflik yang ada akibat pertempuran antara id dan superego dan ego berusaha menjadi wasit dalam pertandingan tiada akhir antara kekuatan ego dan superego. Singkat kata, ego bisa dikatakan sebagai sintesis dari peperangan antara Id dan Superego. Ego berfungsi sebagai penjaga, mediator atau bahkan juru damai dari dua kekuatan yang  saling berlawanan itu. Saat kita berkonflik dengan orang terdekat kita, entah itu orang tua, saudara, teman bahkan pacar lantas kita mendapat kata – kata ajaib “ Kamu egois???”. Nah, itulah proyeksi yang ingin aku bagikan dalam cacatanku kali ini.

Pada dasarnya, dunia tidak mengerti diri kita, tapi kitalah yang paling mengerti diri kita sendiri. So, wajar dunk kalau egoisan itu begitu dekat dengan kita???  Saat ada masalah dunia seolah berhenti berputar dan kita tergilas oleh perputarannya, berbagai cara akan kita lakukan untuk menyelamatkan diri, termasuk cara – cara dibawah ini (Baca dengan seksama ya? Karena ini penting J)

1.       Represi  
Ibarat air mata jatuh ke perut, itulah kalimat yang mewakili definisi ini. Maksudnya adalah stressor yang ada akan ditekan dari alam sadar kealam tidak sadar. Bahasa simplenya adalah dibatin alias dirasakan didalam hati saja tanpa berbuat apa dan tetap terjebak dalam subyektivitas berpikirnya. Dengan kata lain, menikmati hidup dalam dunia imaginasi,:)

Contoh : pernahkah kamu menyukai sesorang atau memiliki ketertarikan dengan lawan jenis, terus kamu merasa tidak confident karena besarnya potensi tak sebesar ambisi, entah karena kamu merasa kurang cantik atau kurang tampan, kurang pintar, kurang tajir, dsb??? Lantas kamu mengambil solusi mundur teratur hingga memendam dalam hati dan hanya menghayalkannya dialam imagi kamu sambil berkata “ Ya, Sudahlah”. Gambaran real dari penjabaran yang pertama ini terefleksikan dalam tembang lagu Bondan feat Fead 2 Black, paaaaaaaaaaaaaaaaaaas banget :), coba dengarkan dech :) 
Warning dari saya, hati – hati dengan represi karena kamu bisa terjebak dalam dunia hayal yang berkepanjangan sehingga mengaburkan kesadaran anda. Gak mau kan jadi calon penghuni rumah sakit jiwa, hehehe. 

2.       Supresi 
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari. Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan.Perlu dibedakan dengan represi, karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan memikirkan yang lain. Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa, karena terjadinya dengan sengaja, sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya.

Contoh : Begitu cinta ditolak, bukan dukun bertindak lhoch :)? Tapi kamu lanjutkan bergerilya mencari pelampiasan, tebar pesona kesana kemari, memperbanyak sasaran tembak, and whatever lah :). Bahasa yang mewakili adalah “ Saya tidak mau terjebak dimasa lalu, hidup berjalan kedepan, yang lalu biarlah berlalu dan ada cinta untuk saya, :). (Uuuuuuuuuuuupz, ini bukan untuk menggombal lho dan mohon bagi yang suka berpetualang jangan berpikir bahwa ini adalah hal yang benar untuk kamu lakukan, hehehe :))

3.       Proyeksi  
Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang tidak baik. Misalnya: beberapa waktu saat demam tim nas merah putih laga di final piala AFF, begitu menuai kekalahan persepsi public yang bernada menyalahkan, seperti mereka main dalam kondisi psikis tidak lepas alias dibawah tekanan, dsb. Benar tidaknya hanya timnas, pengurus PSSI dan Tuhan yang tau, hehehe .

4.      Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi.
Contoh : Orang yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju. Dokter yang agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah, dan lain- lainnya. Bener gak sich, saya juga penasaran, xixixi , tapi kalau selagi masih positive tujuannya kan sah – sah saja ya pembaca? hehehe .

5.      Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya.
Misalnya: Cowok or cewek kamu begitu overprotective, gak boleh ini, gak boleh itu. Semuanya serba diatur, pokoknya stressfull dech. Saat kamu berusaha berontak dan beradu argumentasi, dia bilang “ Itu semua aku lakukan karena aku begitu menyayangi kamu, sayang. Aku gak mau kehilangan kamu. Aku gak bisa hidup tanpa kamu”  dan segala dalil mengombal dengan ayat yang tidak jelas, itulah yang saya maksudkan dengan reaksi formasi ini. So, hati – hatilah, kata Bang Haji Rhoma Irama sesuatu yang berlebihan itu “ LEBAY”, hahaha ….., bukannya agama melarang sesuatu yang berlebihan??? Mangkanya masih kata Bang Haji “ Sesuatu yang LEBAY itu HARAM”, wkwkw

6.      Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan nilai – nilai ke dalam pendiriannya sebagai penguat dari berbagai keadaan yang akan mengancamnya.
Contoh : seorang anak yang sejak kecil dididik untuk jujur, saat dia dewasa bekerja di  KPK (Korupsi Pemberantasan Korupsi), bisa dibayangkan Gayus yang licin bisa diciduk, diproses hingga menjadi penghuni hotel prodeo adalah berkat mental anggota KPK yang bermental tangguh dengan induksi nilai – nilai kejujuran yang sudah mendarah daging sejak kecil yang merupakan hasil pola asuh dari keluarga terutama kedua orang tuanya. Nah, kalau kasusnya kita balik, kenapa Gajus yang dipenjara bisa keluar masuk seenak hatinya? Bisa plesir kemana- mana? Lantas ada isu bahwa kondisi seperti itu karena disinyalir ada pihak lain dalam hal ini adalah personil kepolisian yang kurang professional (Kalo masalah ntu, no comment ya pembaca? Maap takut kena somasi, haghaghag :)  )

7.      Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Mekanisme pertahanan ego ini terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau “dialihkan” kepada orang atau obyek lain. Contoh: Seseorang yang dimarahi oleh atasannya  dilampiaskan kepada istri, anaknya atau pembantunya. Asal jangan setelah putus pacaran terus cari cewek pelampiasan aja ya all??? xixixi, tidak berperikewanitaan bangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet, hehehe ;)

8.   Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat disetujui oleh dirinya sendiri dan sekitarnya. Contohnya : pernahkah kamu janjian dengan cewek atau cowok yang gak kamu suka??? Terus kamu berinisiatif membatalkannya? Alasan yang kamu berikan pasti bemacam – macam (lagi gak enak body, lagi diminta mama nemenin kerumah tante, lagi nganter adek les, ada urusan keluarga yang sangat penting, hujan, dan 1001 alasan laennya). Nah, ntu buktinya, hahaha :)

9.   Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek lain, sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar. Kamu pernah menulis dengan tinta merah atau menulis sms dengan dengan huruf  besar? Pasti saat itu kamu sedang marah??? Itulah maksud dari konten ini. Kalau memberi amplop warna merah jambu??? Pasti isinya tulisan janji – janji busuk, Jambu is Janji Busuk by Matta Band, haghaghag :)

10.  Konversi
     Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi, identifikasi, penyangkalan, pengelakan dan simbolis. Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek. Dengan paralisis atau dengan gangguan sensorik, maka konflik dielakkan dan afek ditekan. Hambatan fungsi merupakan symbol dari keinginan yang ditekan. Pernahkan kamu merasa mual saat melihat darah, atau  migrant kamu kambuh saat mau berangkat kekantor, atau lidah kamu keluh saat akan menyatakan cinta kepada orang yang kamu taksir??? Itulah maksudku, :)

11.    Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain. Misalnya : Karena ngefans ama Jason Bieber, everything about Jason dech, mulai dari potongan rambut, fashion, ampe dance ala Bieber, :)

12.     Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang immature dan biasanya dengan aspirasi yang kurang. Contohnya ; anak yang sudah besar mengompol atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi. Nah, coba bayangkan kalau kita di fase usia kita yang sekarang terus sikap kita menunjukkan indikasi yang saya sebutkan dalam contoh, apa kata dunia??? Xixixi :)

13.     Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan. Kompensasi ini dirangsang oleh suatu keadaan yang bisa dibandingkan antara dirinya dengan orang lain. Misalnya: karena cowoknya selingkuh dengan cewek yang lebih cantik. So, habis – habisan dandan dan perawatan untuk ngedapetin selingkuhan yang lebih ganteng dan lebih segalanya dari cowoknya. Duch, gak segitunya kaleeeee Jeng, heheheh. Be your self so much happy dech, :)

14.       Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menebus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. Contohnya, seorang pejabat yang korupsi uang rakyat akan memberikan sumbangan besar untuk pekerjaan social. Maksud hati sich, ingin bersimpati untuk menegakkan UUD ’45 alias UJUNG – UJUNGNYA DUIT DEMI 4 SEHAT LIMA SEMPURNA, hehehe :)

15.     Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila tingkat keterlibatan emosional seseorang dalam keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan. Contoh: Masih ingatkah kamu pada saat anda putus cinta karena pacar anda ketahuan selingkuh? Pasti mental block akan terbentuk, batin anda diselubungi rasa tidak bisa menerima kenyataan dan muak jangankan melihat mukanya, atau mendengar suaranya, mendengar orang lain menyebutkan namanya saja kamu udah mual dan ingin memuntahkannya tepat didepan wajahnya, wkwkwk,:)

16.    Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional. Misalnya : Masih ingatkah kamu dengan kematian actor sekaligus wakil rakyat Adji Masaid beberapa waktu yang lalu, Angelina sang istri begitu terpukul lantas didepan infotaiment dia berkata “ Mas aji sudah berada ditempat yang tenang dan InsyaAllah akan diberikan tempat yang terbaik disisi Allah dan saya akan rawat anak – anak dengan sebai – baiknya karena itu adalah amanat dari Mas adji untuk saya” sambil bercucuran air mata terkadang senyum getir mengembang dibibirnya, :( .  Ketahuilah ini adalah cara untuk mengurangi kesedihan yang sedang melanda.

 17.     Pemeranan (Acting out)
Memerankan sifat tertentu yang dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang terlarang dengan membiarkan ekspresi muncul serta melakukannya. Contoh ; Pernah kamu merasa dikekang oleh ortu, gak boleh ini, gak boleh itu, males banget dunk? Terus kamu merasa stress hingga frustrasi. Suatu hari ortu berbaik hati dan kamu diberikan kesempatan untuk melakukan apapun semaumu, pasti kamu merasakan kepuasan yang Ruarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr Biassssssssaaaaaaaa,:).

Lantas pertanyaannya sekarang adalah normalkah bila kita mengggunakan The Mechanism Of Defence tersebut??? The Mechanism Of Defence ini dimaksudkan untuk mempertahankan keutuhan pribadi. Hal ini diangggap normal dan diperlukan, kecuali bila digunakan secara sangat berlebihan sehingga mengorbankan efisiensi penyesuaian diri dan kebahagiaan kita.

Okay…..??? Semoga tidak terlalu banyak faking good yang dibangun dalam struktur kepribadian kita dan diproyeksikan dalam persona kita, sehingga tidak terlalu banyak The Mechanism Of Defence yang kita gunakan sehingga menutupi sejatinya pribadi kita.

Ingat All …. Be Your Self It’s Ok :)

No comments:

Post a Comment